Pages

Mengenal Cisco IOS

IOS (Internetwork Operating System) adalah sistem operasi yang digunakan pada perangkat Cisco router dan switch. IOS pada banyak perangkat Cisco sekilas tampak sama, akan tetapi IOS pada tiap perangkat berbeda-beda tergantung dari model perangkat. IOS image adalah file yang berisi IOS dengan ekstensi .bin. File IOS image digunakan saat instalasi atau upgrade IOS pada perangkat. 

Komponen IOS.
Perangkat yang menjalankan IOS memiliki komponen penyimpanan, antara lain :
  • Flash memory berfungsi untuk menyimpan IOS image.
  • RAM digunakan untuk menyimpan running config yaitu konfigurasi yang sedang berjalan pada router. Konten pada RAM akan hilang jika router mati atau reboot.
  • NVRAM digunakan untuk menyimpan startup config yang merupakan file backup konfigurasi pada router. Jika running config pada RAM tidak di copy ke NVRAM, pada saat router reboot maka konfigurasi terakhir akan hilang.
  • ROM berfungsi menyimpan program bootstrap yang disebut ROM Monitor (ROMmon) yang bertugas menjalankan  POST (Power On Self Test).
Proses booting perangkat Cisco IOS.
Pada saat booting, router akan melakukan urutan proses sebagai berikut :
  1. Router di hidupkan, kemudian program bootstrap pada ROM (ROMmon) akan menjalankan POST (Power-On Self Test).



  2. Router memuat IOS image dari Flash memory. Jika IOS image tidak ada di Flash memory, selanjutnya router akan memuat IOS dari TFTP Server. Jika ke TFTP Server gagal, router akan mencari di ROM.



  3. Setelah IOS ditemukan, IOS akan di load ke RAM.
  4. IOS memuat file konfigurasi (startup config) dari NVRAM. Jika startup config tidak ditemukan di NVRAM, router akan memuat konfigurasi dari TFTP Server. Jika startup config benar-benar tidak ditemukan router akan memasuki Setup mode (Initial Configuration Mode)  yaitu kondisi dimana router belum dikonfigurasi. Jika anda pilih "yes", maka anda akan masuk ke configuration wizard, jika "no" maka anda akan masuk ke User EXEC Mode.

Struktur command line Cisco IOS.
Setelah selesai booting, berikut urutan mode-mode yang akan anda masuki :
1. User EXEC mode.
Setelah perangkat selesai booting, anda akan masuk ke User EXEC Mode, di tandai dengan simbol ">"
Router>

Pada mode ini, anda bisa melakukan operasional dasar, pengaturan terminal, dan melihat informasi sistem pada perangkat. Ketik command "enable" untuk masuk ke Privileged Mode.
Router>enable

2. Privileged Mode.
Pada mode ini,  anda bisa menampilkan informasi yang berhubungan dengan sistem, protocol, interface, dan lain-lain. Pada mode ini anda juga bisa melakukan tes koneksi (ping, trace route), remote management ke perangkat lain, dan manajemen file/konten pada perangkat misalnya read/write/delete konfigurasi. Priveleged mode ditandai dengan simbol "#"
Router#

Gunakan command "configure terminal" untuk masuk ke Global Configuration Mode.
Router#configure terminal

Anda bisa kembali ke User EXEC mode dengan menggunakan command "disable".
Router#disable
Router>

3. Global Configuration Mode.
Pada mode ini lah konfigurasi network dilakukan seperti konfigurasi IP addresss, VLAN, protocol, dan lain-lain. Global configuration mode di tandai dengan "(config)#".

Router(config)#

Darri mode ini bisa mengakses command-command Priviledged mode dengan menambahkan command "do" sebelum command privileged mode yang anda inginkan.
misalnya anda ingin menampilkan informasi VLAN di switch, pada priveleged mode anda menginput command "show vlan brief".
Switch(config)#do show vlan brief

sama saja dengan :
Switch#show vlan brief

Pada mode ini, setiap anda konfigurasi sesuatu misalnya interface, vlan, dan sebagainya, anda akan masuk ke Configuration submode atau dengan kata lain level yang lebih spesifik dari Global Configuration Mode.

4. Configuration Submode.
Contoh misalnya anda akan konfigurasi IP address di interface :
Router(config)#interface fa0/1
Router(config-if)#
ini adalah configuration submode untuk interface level. Pada mode ini anda bisa konfig segala sesuatu yang berhubungan dengan interface seperti IP, speed, bandwidth, switchport, dll

CATATAN :
- Konfigurasi pada Cisco IOS bersifat line-per-line, maksudnya adalah ketik command lalu tekan "Enter", maka command tersebut akan langsung aktif.

- Anda bisa menonaktifkan konfigurasi yang anda buat dengan command "no".
Misalnya anda ingin nonaktifkan IP address yang sudah anda konfig :
Router(config)#interface fa0/1                                               
Router(config-if)#ip address 10.10.10.10 255.255.255.0  <
Router(config-if)#no ip address              << nonaktifkan ip address di interface

- Untuk keluar dari mode tertentu atau mau kembali ke mode sebelumnya, bisa menggunakan command "exit" dari mode mana saja.
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Router#disable
Router>

TIPS 1 :
Pada semua mode, setelah command apapun, anda bisa menapilkan referensi command-command jika di perlukan, dengan menginput simbol "?". Akan tampil command-command yang bisa pakai.




TIPS 2 :
Pada semua command, anda tidak harus mengetik command secara lengkap. Potongan command pun bisa di eksekusi, dengan syarat potongan command tersebut tidak ambigu.
Router#confi ter
Router(config)#

Router(config)#interf fa0/1
Router(config-if)#

TIPS 3 :
Pada semua command, anda bisa menekan tombol "Tab" pada keyboard anda untuk melengkapi potongan command.
Router#confi           << Tekan Tab
Router#configure  


Router(config)#inte          << Tekan Tab
Router(config)#interface 


Konfigurasi VLAN pada Switch Cisco

Pada artikel sebelumnya telah di  bahas tentang konsep VLAN. Pada artikel ini akan di bahas tentang konfigurasi VLAN pada switch Cisco.
Pada sebuah topologi terdapat 3 buah PC dimana PC1 terhubung ke VLAN 10 melalui interface Fa0/1, PC2 ke VLAN 10 melalui Fa0/2 dan PC3 ke VLAN 20 melalui interface Fa0/3.
Pertama, ketik perintah show vlan brief pada privileged mode untuk menampilkan daftar VLAN pada switch.













VLAN di atas adalah VLAN-VLAN default pada switch Cisco. Secara default semua interface terdaftar di VLAN 1. Sekarang kita akan membuat 2 VLAN baru yaitu VLAN 10 dan VLAN 20.

Untuk membuat VLAN baru, gunakan command vlan [1-1005] pada global configuration mode.

Buat VLAN 10.
Switch(config)#vlan 10

Beri nama VLAN10 dengan perintah name [NAMA_VLAN]. Nama VLAN bebas.
Switch(config-vlan)#name VLAN10

Lakukan yang sama untuk VLAN 20.
Switch(config)#vlan 20
Switch(config-vlan)#name VLAN20 
 
Sekarang terdapat 2 VLAN baru di daftar VLAN yaitu VLAN 10 dan VLAN 20


Selanjutnya daftarkan interface Fa0/1 dan Fa0/2 ke VLAN 10, dan Fa0/3 ke VLAN 20.
Daftarkan interface ke dalam VLAN dengan command switchport mode access dilanjutkan dengan command switchport access vlan [VLAN_ID] pada interface configuration mode.

Daftarkan interface Fa0/1 dan Fa0/2 ke VLAN 10.
Switch(config)#interface fa0/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config)#interface fa0/2
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10

Lakukan yang sama untuk mendaftarkan interface Fa0/3 ke VLAN 20.
Switch(config)#interface fa0/3
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 20 

Sekarang interface Fa0/1 dan Fa0/2 sudah terdaftar di VLAN 10, dan Fa0/3 di VLAN 20.
















Setelah VLAN dikonfigurasikan, PC1 tidak dapat berkomunikasi dengan PC3 karena berbeda VLAN.

PC1 (192.168.10.1) ping ke PC3 (192.168.20.1)
  









sedangkan PC1 tetap bisa berkomunikasi dengan PC2 karena masih di VLAN yang sama. 

PC1 (192.168.10.1) ping ke PC2 (192.168.10.2) 













Latihan konfigurasi :

1. Konfigurasi VLAN  download
Jawaban Konfigurasi VLAN download

2. Troubleshoot VLAN  download
Jawaban Troubleshoot VLAN download

Untuk membuka file latihan menggunakan Cisco Packet Tracer << download