Pages

Pengenalan IP Adress

IP Address (Internet Protocol Address) merupakan salah satu protokol yang berada pada Network Layer dalam TCP/IP yang digunakan untuk pengalamatan perangkat jaringan agar dapat berkomunikasi dengan perangkat jaringan lainnya. Bisa di umpamakan seperti ketika anda menggunakan pesawat telepon, untuk dapat berkomunikasi, tiap pesawat telepon menggunakan nomor telepon yang unik atau tidak mungkin sama dengan nomor telepon lainnya sebagai pengalamatan. Begitu juga dengan komputer di dalam jaringan, untuk dapat terhubung dengan komputer lain, maka IP address lah yang digunakan sebagai pengalamatan.

IP address ada 2 versi, IP  version 4 (IPv4) dan IP version 6 (IPv6). Yang saya bahas disini adalah IPv4. Untuk IPv6 akan dibahas di lain kesempatan.

IPv4 memiliki panjang 32-bit dan di notasikan dalam bentuk desimal yang dibagi ke dalam 4 oktet, dimana tiap oktet dengan panjang 8-bit dipisahkan dengan tanda titik (.) dengan jangkauan 0-255. Berikut contoh IPv4 yang paling  umum digunakan :


Jika IP diatas direpresentasikan kedalam bentuk biner :


IPv4 memiliki 3 jenis pengalamaatan, yaitu :
Unicast Address, digunakan dalam komunikasi point-to-point / one-to-one. Jika sebuah host mengirimkan paket menggunakan alamat unicast sebagai destination address, maka paket tersebut ditujukan ke host pemilik destination address tersebut.
Alamat unicast terbagi kedalam dua jenis, yaitu :
  • IP Private, merupakan IP yang hanya digunakan untuk jaringan internal (intranet). IP ini tidak akan diteruskan ke internet.
  • IP Public, merupakan alamat global yang dibutuhkan untuk komunikasi internetwork (internet). IP publik disediakan oleh lembaga IANA (Internet Authorized Numbering Association) jadi penggunaannya sangat terbatas karena setiap node di seluruh dunia tidak boleh menggunakan IP publik yang sama.
Multicast Address, digunakan untuk komunikasi one-to-many, artinya jika sebuah host mengirim paket ke alamat multicast maka router akan menujukan paket ke sekumpulan host yang berada di dalam multicast group. Dengan multicast address, pengiriman paket akan menjdi lebih efisien karena hanya mengirimkan cukup satu paket dari source ke beberapa destination host.
Broadcast Address, digunakan untuk komunikasi one-to-everyone dimana paket ditujukan ke semua host yang berada di dalam broadcast domain.

IPv4 di kelompokan ke dalam kelas-kelas yang merepresentasikan jumlah maksimal ip yang dapat digunakan oleh host atau perangkat jaringan lainnya dan berikut pembagiannya :
  • Kelas A.
    Oktet pertama diisi dengan angka 0.x.x.x - 127.x.x.x sehingga dapat digunakan oleh jumlah host yang sangat besar. Slot untuk IP privat nya adalah 10.x.x.x dan khusus untuk 127.0.0.1 tidak bisa digunakan sebagai IP publik karena IP ini hanya digunakan sebagai loopback address.
  • Kelas B.
    Oktet pertama diisi dengan angka 128.x.x.x - 191.x.x.x sehingga jumlah host tidak sebesar IP kelas A. Slot untuk IP privat nya adalah 172.16.x.x - 172.31.x.x.
  • Kelas C.
    Oktet pertama diisi dengan angka 192.x.x.x - 223.x.x.x untuk jumlah host yang tidak terlalu banyak. Slot untuk IP privat nya adalah 192.168.x.x.
  • Kelas D.
    Oktet pertama diisi dengan angka 224.x.x.x - 247.x.x.x. Alamat ini hanya digunakan untuk keperluan multicasting.
  • Kelas E.
    Oktet pertama diisi dengan angka 248.x.x.x - 255.x.x.x. Disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan.





Subnetting pada IPv4

Subnetting merupakan pemisahan atau segmentasi untuk membatasi jumlah host yang ada di dalam broadcast domain. Misalnya ada 300 host pada satu LAN, kita dapat membagi broadcast domain pada LAN tersebut menjadi beberapa LAN dengan broadcast domain yang lebih kecil dan terpisah, sehingga dapat mengurangi pemborosan pengunaan alamat IP. Pada kesempatan ini, kita akan belajar cara subnetting IPv4.
Dalam subnetting, yang harus kita perhatikan adalah prefix dan subnet mask. Prefix atau disebut juga CIDR Value (Classless Inter-Domain Routing)  merepresentasikan jumlah maksimal host pada satu segmen. Prefix dinotasikan dengan /x yang dituliskan di akhir alamat IP misalnya 172.16.1.10/20, /20 inilah yang disebut Prefix. Dengan prefix kita dapat mengetahui di subnet mana alamat IP tersebut berada. Sama halnya dengan Subnet Mask atau disebut juga Network Mask, pada IP kelas A dinotasikan dengan 255.x.0.0, kelas B 255.255.x.0, dan pada kelas C 255.255.255.x.
Prefix juga merepresentasikan jumlah bit pada network mask. Misalkan untuk subnet mask 255.255.255.240 bila diubah ke bentuk biner maka akan di dapat  11111111.11111111.11111111.11110000, ada 28 buah angka 1 --> 28 bit --> /28.

Lalu, apa hubungan antara Prefix, Subnet Mask, dan Kelas IP?

Pada artinkel Pengenalan IP Address, telah dibahas sedikit tentang pengelompokan alamat IP berdasarkan kelas. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut :

Dari tabel diatas dapat kita lihat nilai oktet terakhir subnet mask pada kelas C di dapat dari perhitungan 256 dikurangi jumlah IP. Untuk lebih jelasnya, saya akan memberikan contoh alamat IP di bawah ini.

CONTOH 1, ada IP kelas C :

192.168.1.1/27

Pada contoh diatas, untuk prefix /27 terdapat jumlah IP sebanyak 32 buah, dimana IP yang dapat digunakan atau Usable Hosts hanya 30 IP karena satu IP digunakan untuk Network Address dan satunya lagi untuk Broadcast Address.

Untuk subnet mask nya adalah 255.255.255.(256 - 32) = 255.255.255.224.

Selanjutnya untuk mencari Network Address, Broadcast Address, dan Usable Hosts, perhatikan subnet-subnet berikut :

Dari tabel diatas dapat kita lihat jumlah pada tiap range adalah 32 (0 sampai 31), begitu juga dengan range berikutnya dari 32 sampai 63 jumlahnya ada 32. Pada IP 192.168.1.1/27, perhatikan oktet ke-4. Angka 1 terdapat pada subnet ke-1 yaitu 0 - 31, jadi dapat di tentukan untuk :

Network Address     : 192.168.1.0
Broadcast Address : 192.168.1.31
Usable Hosts           : 192.168.1.1 - 192.168.1.30

CONTOH 2, untuk IP : 192.168.1.150/26.
Untuk prefix /26 subnet nya :

Subnet ke-1 : 192.168.1.0 - 192.168.1.63
Subnet ke-2 : 192.168.1.64 - 192.168.1.127
Subnet ke-3 : 192.168.1.128 - 192.168.1.191
Subnet ke-4 : 192.168.1.192 - 192.168.1.255

Untuk mencari Network Address, Broadcast Address, dan Usable Hosts tinggal ikuti langkah-langkah pada contoh pertama.

CONTOH 3, untuk IP kelas B : 172.16.70.1/18

Pada kelas B, kita menggunakan pendekatan ke kelas C yaitu menjumlahkan prefix dengan 8.
Anggap di kelas C, prefix nya : /18 + 8 = /26 -->> /26 = 64 IP.

Subnet Mask : 255.255.(256 - 64).0 = 255.255.192.0

Jika pada kelas C yang di perhatikan adalah oktet ke-4, pada kelas B yang diperhatikan adalah oktet ke-3.

Deretan subnet nya : 0-63, 64-127, 128-191, 192-255
Angka 70 (oktet ke-3) terdapat pada range 64 - 127.
Maka :

Network Address     : 172.16.64.0
Broadcast Address : 172.16.127.255
Usable Hosts           : 172.16.64.1 - 172.16.127.254

NB : Network Address adalah IP pertama, sedangkan Broadcast Address adalah IP terakhir dari range subnet.

Begitu juga dengan IP kelas A, juga menggunakan pendekatan ke kelas C hanya saja prefix dijumlahkan dengan 16 dan yang diperhatikan adalah oktet ke-2.