Pages

VLAN Trunking Protocol (VTP) ~ Konsep Dasar

Pada artikel sebelumnya telah dibahas tentang cara konfigurasi VLAN pada switch Cisco. Pada artikel ini akan dibahas tentang VLAN Trunking Protocol (VTP)

Bayangkan pada suatu topologi terdapat 20 buah switch. Tanpa VTP, mau tidak mau VLAN di konfigurasikan secara manual (satu per satu ) di masing-masing switch, berarti anda harus melakukan konfigurasi 20 kali karena ada 20 buah switch. Sungguh merepotkan dan sangat memakan waktu bukan?

Dengan menggunakan VTP, konfigurasi VLAN hanya perlu dilakukan di satu switch saja. Secara otomatis penambahan dan perubahan VLAN akan advertise ke switch lainnya sehingga VLAN database di semua switch akan selalu konsisten.

VTP merupakan protocol Cisco propriatery sehingga hanya bisa di implementasikan pada perangkat Cisco.

Ada beberapa atribut yang harus diperhatikan dalam VTP, antara lain:
  1. VTP Domain.
    Agar informasi VLAN dapat tersinkronisasi pada semua switch, VTP domain semua switch harus sama.
    Switch yang diset ke VTP mode yang berbeda akan mengabaikan informasi VLAN yang disebarkan via VTP sehingga VLAN nya tidak akan ikut tersinkronisasi.

  2. Configuration Revision.
    Configuration revision merepresentasikan berapa kali terjadi perubahan informasi VLAN pada switch, apakah itu menambahkan, merubah, atau menghapus VLAN.

  3. VTP Mode.
    Ada 3 mode dalam VTP, yaitu VTP mode Server, Client dan Transparent

    VTP Mode Server.
    Switch yang VTP nya mode server bisa membuat, merubah dan menghapus VLAN dan informasi VLAN dari switch tersebut akan di update pada switch yang di set ke VTP mode server dan mode client pada VTP domain yang sama, tapi tidak pada switch VTP transparent.
    konfigurasi VLAN dilakukan di Switch dengan VTP mode server.

    VTP Mode Client
    Switch pada mode ini tidak bisa membuat, merubah ataupun menghapus VLAN. Switch ini hanya menerima dan meneruskan informasi VLAN yang di advertise oleh switch VTP server ke switch lain yang masih dalam VTP domain yang sama.

    VTP Mode Transparent.
    Switch dalam mode ini bisa membuat, merubah dan menghapus VLAN, akan tetapi perubahan tersebut tidak akan di advertise ke switch lain walaupun switch lain tersebut dalam VTP domain yang sama. VTP mode transparent akan mengabaikan informasi VLAN yang di advertise dari switch VTP server, tapi tetap meneruskan paket VTP ke switch lain. 

Mengenal Cisco IOS

IOS (Internetwork Operating System) adalah sistem operasi yang digunakan pada perangkat Cisco router dan switch. IOS pada banyak perangkat Cisco sekilas tampak sama, akan tetapi IOS pada tiap perangkat berbeda-beda tergantung dari model perangkat. IOS image adalah file yang berisi IOS dengan ekstensi .bin. File IOS image digunakan saat instalasi atau upgrade IOS pada perangkat. 

Komponen IOS.
Perangkat yang menjalankan IOS memiliki komponen penyimpanan, antara lain :
  • Flash memory berfungsi untuk menyimpan IOS image.
  • RAM digunakan untuk menyimpan running config yaitu konfigurasi yang sedang berjalan pada router. Konten pada RAM akan hilang jika router mati atau reboot.
  • NVRAM digunakan untuk menyimpan startup config yang merupakan file backup konfigurasi pada router. Jika running config pada RAM tidak di copy ke NVRAM, pada saat router reboot maka konfigurasi terakhir akan hilang.
  • ROM berfungsi menyimpan program bootstrap yang disebut ROM Monitor (ROMmon) yang bertugas menjalankan  POST (Power On Self Test).
Proses booting perangkat Cisco IOS.
Pada saat booting, router akan melakukan urutan proses sebagai berikut :
  1. Router di hidupkan, kemudian program bootstrap pada ROM (ROMmon) akan menjalankan POST (Power-On Self Test).



  2. Router memuat IOS image dari Flash memory. Jika IOS image tidak ada di Flash memory, selanjutnya router akan memuat IOS dari TFTP Server. Jika ke TFTP Server gagal, router akan mencari di ROM.



  3. Setelah IOS ditemukan, IOS akan di load ke RAM.
  4. IOS memuat file konfigurasi (startup config) dari NVRAM. Jika startup config tidak ditemukan di NVRAM, router akan memuat konfigurasi dari TFTP Server. Jika startup config benar-benar tidak ditemukan router akan memasuki Setup mode (Initial Configuration Mode)  yaitu kondisi dimana router belum dikonfigurasi. Jika anda pilih "yes", maka anda akan masuk ke configuration wizard, jika "no" maka anda akan masuk ke User EXEC Mode.

Struktur command line Cisco IOS.
Setelah selesai booting, berikut urutan mode-mode yang akan anda masuki :
1. User EXEC mode.
Setelah perangkat selesai booting, anda akan masuk ke User EXEC Mode, di tandai dengan simbol ">"
Router>

Pada mode ini, anda bisa melakukan operasional dasar, pengaturan terminal, dan melihat informasi sistem pada perangkat. Ketik command "enable" untuk masuk ke Privileged Mode.
Router>enable

2. Privileged Mode.
Pada mode ini,  anda bisa menampilkan informasi yang berhubungan dengan sistem, protocol, interface, dan lain-lain. Pada mode ini anda juga bisa melakukan tes koneksi (ping, trace route), remote management ke perangkat lain, dan manajemen file/konten pada perangkat misalnya read/write/delete konfigurasi. Priveleged mode ditandai dengan simbol "#"
Router#

Gunakan command "configure terminal" untuk masuk ke Global Configuration Mode.
Router#configure terminal

Anda bisa kembali ke User EXEC mode dengan menggunakan command "disable".
Router#disable
Router>

3. Global Configuration Mode.
Pada mode ini lah konfigurasi network dilakukan seperti konfigurasi IP addresss, VLAN, protocol, dan lain-lain. Global configuration mode di tandai dengan "(config)#".

Router(config)#

Darri mode ini bisa mengakses command-command Priviledged mode dengan menambahkan command "do" sebelum command privileged mode yang anda inginkan.
misalnya anda ingin menampilkan informasi VLAN di switch, pada priveleged mode anda menginput command "show vlan brief".
Switch(config)#do show vlan brief

sama saja dengan :
Switch#show vlan brief

Pada mode ini, setiap anda konfigurasi sesuatu misalnya interface, vlan, dan sebagainya, anda akan masuk ke Configuration submode atau dengan kata lain level yang lebih spesifik dari Global Configuration Mode.

4. Configuration Submode.
Contoh misalnya anda akan konfigurasi IP address di interface :
Router(config)#interface fa0/1
Router(config-if)#
ini adalah configuration submode untuk interface level. Pada mode ini anda bisa konfig segala sesuatu yang berhubungan dengan interface seperti IP, speed, bandwidth, switchport, dll

CATATAN :
- Konfigurasi pada Cisco IOS bersifat line-per-line, maksudnya adalah ketik command lalu tekan "Enter", maka command tersebut akan langsung aktif.

- Anda bisa menonaktifkan konfigurasi yang anda buat dengan command "no".
Misalnya anda ingin nonaktifkan IP address yang sudah anda konfig :
Router(config)#interface fa0/1                                               
Router(config-if)#ip address 10.10.10.10 255.255.255.0  <
Router(config-if)#no ip address              << nonaktifkan ip address di interface

- Untuk keluar dari mode tertentu atau mau kembali ke mode sebelumnya, bisa menggunakan command "exit" dari mode mana saja.
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Router#disable
Router>

TIPS 1 :
Pada semua mode, setelah command apapun, anda bisa menapilkan referensi command-command jika di perlukan, dengan menginput simbol "?". Akan tampil command-command yang bisa pakai.




TIPS 2 :
Pada semua command, anda tidak harus mengetik command secara lengkap. Potongan command pun bisa di eksekusi, dengan syarat potongan command tersebut tidak ambigu.
Router#confi ter
Router(config)#

Router(config)#interf fa0/1
Router(config-if)#

TIPS 3 :
Pada semua command, anda bisa menekan tombol "Tab" pada keyboard anda untuk melengkapi potongan command.
Router#confi           << Tekan Tab
Router#configure  


Router(config)#inte          << Tekan Tab
Router(config)#interface 


Konfigurasi VLAN pada Switch Cisco

Pada artikel sebelumnya telah di  bahas tentang konsep VLAN. Pada artikel ini akan di bahas tentang konfigurasi VLAN pada switch Cisco.
Pada sebuah topologi terdapat 3 buah PC dimana PC1 terhubung ke VLAN 10 melalui interface Fa0/1, PC2 ke VLAN 10 melalui Fa0/2 dan PC3 ke VLAN 20 melalui interface Fa0/3.
Pertama, ketik perintah show vlan brief pada privileged mode untuk menampilkan daftar VLAN pada switch.













VLAN di atas adalah VLAN-VLAN default pada switch Cisco. Secara default semua interface terdaftar di VLAN 1. Sekarang kita akan membuat 2 VLAN baru yaitu VLAN 10 dan VLAN 20.

Untuk membuat VLAN baru, gunakan command vlan [1-1005] pada global configuration mode.

Buat VLAN 10.
Switch(config)#vlan 10

Beri nama VLAN10 dengan perintah name [NAMA_VLAN]. Nama VLAN bebas.
Switch(config-vlan)#name VLAN10

Lakukan yang sama untuk VLAN 20.
Switch(config)#vlan 20
Switch(config-vlan)#name VLAN20 
 
Sekarang terdapat 2 VLAN baru di daftar VLAN yaitu VLAN 10 dan VLAN 20


Selanjutnya daftarkan interface Fa0/1 dan Fa0/2 ke VLAN 10, dan Fa0/3 ke VLAN 20.
Daftarkan interface ke dalam VLAN dengan command switchport mode access dilanjutkan dengan command switchport access vlan [VLAN_ID] pada interface configuration mode.

Daftarkan interface Fa0/1 dan Fa0/2 ke VLAN 10.
Switch(config)#interface fa0/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config)#interface fa0/2
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10

Lakukan yang sama untuk mendaftarkan interface Fa0/3 ke VLAN 20.
Switch(config)#interface fa0/3
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 20 

Sekarang interface Fa0/1 dan Fa0/2 sudah terdaftar di VLAN 10, dan Fa0/3 di VLAN 20.
















Setelah VLAN dikonfigurasikan, PC1 tidak dapat berkomunikasi dengan PC3 karena berbeda VLAN.

PC1 (192.168.10.1) ping ke PC3 (192.168.20.1)
  









sedangkan PC1 tetap bisa berkomunikasi dengan PC2 karena masih di VLAN yang sama. 

PC1 (192.168.10.1) ping ke PC2 (192.168.10.2) 













Latihan konfigurasi :

1. Konfigurasi VLAN  download
Jawaban Konfigurasi VLAN download

2. Troubleshoot VLAN  download
Jawaban Troubleshoot VLAN download

Untuk membuka file latihan menggunakan Cisco Packet Tracer << download

Apa itu ARP (Address Resolution Protocol) ?

Jika pada sebuah LAN terdapat beberapa host yang saling terhubung melalui switch, dimana seperti yang kita ketahui dalam layer 2 OSI (Data Link layer) komunikasi antara source dan destination hanya berdasarkan alamat fisik atau MAC address. Di karenakan switch tidak mengenali alamat IP, lalu bagaimana cara agar paket bisa sampai ke host tujuan sementara informasi yang diketahui hanya alamat IP host tujuan dan pada header paket, pengalamatan yang dikenali adalah alamat IP? Disinilah kita membutuhkan ARP (Address Resolution Protocol).

ARP (Address Resolution Protocol) merupakan protokol untuk mendapatkan informasi alamat fisik (MAC address) berdasarkan informasi alamat IP. Ketika suatu host mengirim paket menggunakan alamat IP host tujuan, switch akan memeriksa entry pada ARP table untuk mencocokan Alamat IP dengan MAC address tujuan. ARP table berisi informasi mapping antara IP address dengan MAC address. Untuk lebih jelasnya perhatikan topologi berikut.

Gambar 1 ARP Table on Cisco switch.

Dari topologi diatas, kita dapat melihat pemetaan antara alamat IP dengan MAC address tiap host. Jika alamat IP host tujuan belum ada di ARP table, maka host pengirim akan melakukan broadcast ke semua host di dalam LAN untuk mencari tahu host mana pemilik alamat IP tujuan. Misalnya host 1 mengirim paket ke alamat IP tujuan 10.0.0.3, asumsikan IP 10.0.0.3 belum ada di ARP table. Jika 10.0.0.3 belum ada di ARP table,  maka host 1 akan broadcast paket ke semua host untuk mencari tahu siapa pemilik IP 10.0.0.3. Karena host 3 adalah pemilik IP 10.0.0.3, maka host 3 akan reply paket ke host 1 dengan menyertai informasi MAC address : 0001.97C9.889A dan di tambahkan ke ARP table pada switch, sedangkan host 2 & host 4 akan drop paket tersebut karena mereka bukan pemilik IP 10.0.0.3. Jika sewaktu-waktu host 1 mengirim paket lagi ke IP 10.0.0.3, host 1 tidak perlu melakukan broadcast lagi karena MAC address host 3 sudah ada di ARP table dan paket akan diterima oleh host 3. Begitu juga jika host 1 mengirim paket ke IP 10.0.0.2 atau 10.0.0.4, kalau IP host tersebut belum ada di entry ARP table, maka host 1 akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan ketika mengirim paket ke IP 10.0.0.3.

ARP Table bersifat dinamis, artinya jika ada host yang di ganti dengan mesin baru tentu MAC address host tersebut akan berganti. Jika host tersebut mengirim atau menerima paket, maka MAC address host tersebut akan menggantikan MAC address mesin lama pada ARP table.