Pages

Subnetting pada IPv4

Subnetting merupakan pemisahan atau segmentasi untuk membatasi jumlah host yang ada di dalam broadcast domain. Misalnya ada 300 host pada satu LAN, kita dapat membagi broadcast domain pada LAN tersebut menjadi beberapa LAN dengan broadcast domain yang lebih kecil dan terpisah, sehingga dapat mengurangi pemborosan pengunaan alamat IP. Pada kesempatan ini, kita akan belajar cara subnetting IPv4.
Dalam subnetting, yang harus kita perhatikan adalah prefix dan subnet mask. Prefix atau disebut juga CIDR Value (Classless Inter-Domain Routing)  merepresentasikan jumlah maksimal host pada satu segmen. Prefix dinotasikan dengan /x yang dituliskan di akhir alamat IP misalnya 172.16.1.10/20, /20 inilah yang disebut Prefix. Dengan prefix kita dapat mengetahui di subnet mana alamat IP tersebut berada. Sama halnya dengan Subnet Mask atau disebut juga Network Mask, pada IP kelas A dinotasikan dengan 255.x.0.0, kelas B 255.255.x.0, dan pada kelas C 255.255.255.x.
Prefix juga merepresentasikan jumlah bit pada network mask. Misalkan untuk subnet mask 255.255.255.240 bila diubah ke bentuk biner maka akan di dapat  11111111.11111111.11111111.11110000, ada 28 buah angka 1 --> 28 bit --> /28.

Lalu, apa hubungan antara Prefix, Subnet Mask, dan Kelas IP?

Pada artinkel Pengenalan IP Address, telah dibahas sedikit tentang pengelompokan alamat IP berdasarkan kelas. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut :

Dari tabel diatas dapat kita lihat nilai oktet terakhir subnet mask pada kelas C di dapat dari perhitungan 256 dikurangi jumlah IP. Untuk lebih jelasnya, saya akan memberikan contoh alamat IP di bawah ini.

CONTOH 1, ada IP kelas C :

192.168.1.1/27

Pada contoh diatas, untuk prefix /27 terdapat jumlah IP sebanyak 32 buah, dimana IP yang dapat digunakan atau Usable Hosts hanya 30 IP karena satu IP digunakan untuk Network Address dan satunya lagi untuk Broadcast Address.

Untuk subnet mask nya adalah 255.255.255.(256 - 32) = 255.255.255.224.

Selanjutnya untuk mencari Network Address, Broadcast Address, dan Usable Hosts, perhatikan subnet-subnet berikut :

Dari tabel diatas dapat kita lihat jumlah pada tiap range adalah 32 (0 sampai 31), begitu juga dengan range berikutnya dari 32 sampai 63 jumlahnya ada 32. Pada IP 192.168.1.1/27, perhatikan oktet ke-4. Angka 1 terdapat pada subnet ke-1 yaitu 0 - 31, jadi dapat di tentukan untuk :

Network Address     : 192.168.1.0
Broadcast Address : 192.168.1.31
Usable Hosts           : 192.168.1.1 - 192.168.1.30

CONTOH 2, untuk IP : 192.168.1.150/26.
Untuk prefix /26 subnet nya :

Subnet ke-1 : 192.168.1.0 - 192.168.1.63
Subnet ke-2 : 192.168.1.64 - 192.168.1.127
Subnet ke-3 : 192.168.1.128 - 192.168.1.191
Subnet ke-4 : 192.168.1.192 - 192.168.1.255

Untuk mencari Network Address, Broadcast Address, dan Usable Hosts tinggal ikuti langkah-langkah pada contoh pertama.

CONTOH 3, untuk IP kelas B : 172.16.70.1/18

Pada kelas B, kita menggunakan pendekatan ke kelas C yaitu menjumlahkan prefix dengan 8.
Anggap di kelas C, prefix nya : /18 + 8 = /26 -->> /26 = 64 IP.

Subnet Mask : 255.255.(256 - 64).0 = 255.255.192.0

Jika pada kelas C yang di perhatikan adalah oktet ke-4, pada kelas B yang diperhatikan adalah oktet ke-3.

Deretan subnet nya : 0-63, 64-127, 128-191, 192-255
Angka 70 (oktet ke-3) terdapat pada range 64 - 127.
Maka :

Network Address     : 172.16.64.0
Broadcast Address : 172.16.127.255
Usable Hosts           : 172.16.64.1 - 172.16.127.254

NB : Network Address adalah IP pertama, sedangkan Broadcast Address adalah IP terakhir dari range subnet.

Begitu juga dengan IP kelas A, juga menggunakan pendekatan ke kelas C hanya saja prefix dijumlahkan dengan 16 dan yang diperhatikan adalah oktet ke-2.




0 comments:

Post a Comment